Resensi novel "Hello, Cello"

HELLO, CELLO




Identitas Buku

Judul Buku : Hello, Cello. 

Penulis Buku : Nadia Ristivani

Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta

Tahun Terbit : Juni, 2022

Jumlah Halaman : 428

Harga Buku : 100.000

ISBN : 978-602-220-438-1


Pendahuluan

Dalam buku bergenre romansa ini, Nadia Ristivani mengajak kita untuk menyaksikan kisah cinta Helga dan Cello. Dimana mereka mempunyai kepribadian yang berbeda. Cello berasal dari keluarga yang terpandang, memiliki banyak teman, dan lumayan terkenal. Sedangkan Helga, ia berasal dari keluarga sederhana dan hubungannya dengan keluarga nya tidak baik, karena ibunya selingkuh tetapi ia selalu menyembunyikan kesedihannya dengan menjadi orang yang ceria. Tetapi itu semua tidak menghalangi kisah cinta mereka, perbedaan itulah yang mempersatukan dan melengkapi kekurangan mereka.

Sinopsis 

Kisah ini dimulai pada tahun 2020 dimana seorang mahasiswi bernama Helga memutuskan untuk berhenti berhubungan dengan sang kekasih yang ternyata selingkuh darinya. Tanpa diketahui, Helga ternyata seorang penulis buku. Ia memalsukan namanya dengan "Hael. G.A". Helga memiliki 3 teman dekatnya, yaitu Una, Kezia, dan Leo.
Semenjak putus dengan kekasihnya, Helga mulai dekat dengan seorang pria yang terkenal playboy di kampusnya namanya, Cello. Awalnya Cello berniat untuk mendekati Una dan meminta bantuan Helga, tetapi Cello malah semakin dekat dengan Helga. Mereka selalu pulang kampus bersama dan melalukan aktivitas lain bersama. Mulai dari nonton drakor, belanja bersama, mengelilingi kota Jakarta bersama, bahkan bermain basket dan sepatu roda bersama. Bagi Cello, Helga adalah orang yang selalu ceria dan selalu membawa energi positif untuknya. Cello selalu menghibur Helga saat ia merasa sedih dan kesepian. Ia selalu menuruti keinginan Helga, apapun yang diminta Helga ia akan selalu berusaha untuk menepatinya. 

Pada Hari kelulusan mereka, Cello janji untuk mengajak Helga menonton konser Tulus bersama. Mereka pun langsung menuju lokasi konser Tulus saat selesai wisuda. Sebelum konser mulai, mereka menyempatkan untuk kulineran dan mengabadikan momen di Photobooth dekat situ. Akhirnya konser mulai, mereka sangat menikmati konser tersebut sampai akhirnya konser itu selesai. Mereka berdua merasa sangat kelelahan karena berteriak-teriak selama konser. Cello pun mengantar Helga pulang, sebelum Helga turun dari mobil Cello ingin mengungkapkan perasaan nya pada Helga. Dengan ragu, ia mengungkapkan cintanya pada Helga. Helga kaget mendengar itu. Setelah hening beberapa menit akhirnya Helga berbicara. Ia mengatakan mereka belum bisa melanjutkan hubungan mereka karena mereka berdua sama-sama belum mencintai diri mereka sendiri. Ia mengatakan bahwa mereka bisa melanjutkan hubungan mereka 4 tahun kedepan dengan syarat sudah mencintai diri mereka masing masing. Dengan berat hati Cello menyetujui itu.

Setelah beberapa waktu tidak bertemu Cello, Helga mengeluarkan buku baru berjudul "Hello" yaitu singkatan namanya dengan Cello. Mengetahui hal itu, Cello membeli buku itu dengan jumlah banyak dan sering mengirimi pesan email dengan nama samaran "pendukung Haelga". Ia mengirimi pesan sekitar 3 kali setahun. 

Setelah 4 tahun, Buku ciptaan Helga itu akhirnya dibuat menjadi Film dan ditayangkan di Bioskop. Helga mengundang Cello untuk menontonnya, tetapi ia tak kunjung datang. Di menit terakhir film tersebut datang lah seorang pria dan mengucapkan selamat pada Helga. Ia adalah Cello. Mereka kembali sesuai janji mereka 4 tahun lalu. Kisah ini pun berakhir bahagia, kini mereka melanjutkan hubungan mereka menjadi seorang kekasih.

Kelebihan

Buku ini tidak hanya menceritakan tentang kisah cinta Helga dan Cello, tetapi juga mengajarkan pembaca untuk lebih mencintainya diri nya sendiri. Novel ini juga menggambarkan karakter tokoh dengan rinci dan jelas.

Kekurangan

Buku ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya ialah, beberapa kata nya sulit dipahami oleh pembaca. Selain itu, beberapa bagiannya terasa menggantung dan tidak sesuai atau tidak nyambung dengan kelanjutannya.


Komentar